Beberapa Media Malaysia yang mendukung pemerintah,
Utusan Malaysia, membuat tuduhan spekulatif mengenai hilangnya pesawat Malaysia
Airlines dengan nomor penerbangan MH370. Mereka menuduh Indonesia terlibat
dalam insiden ini.
Utusan Malaysia itu mengeluarkan tuduhan tersebut berdasarkan
situs teori konspirasi Cabal Times. Dalam spekulasinya, situs tersebut
menyebutkan pesawat MH370 terbang ke Pangkalan Militer Amerika Serikat (AS) di
Diego Gracia.
Menurut Cabal Times yang ditelan mentah-mentah oleh
Utusan Malaysia, radar Indonesia sudah pasti mengetahui keberadaan dari pesawat
tersebut. Utusan menyebutkan Indonesia memiliki perjanjian kerja sama rahasia
dengan AS, sehingga tidak memberi tahu data radar yang menunjukkan keberadaan pesawat
Malaysia Airlines.
"Namun, persoalannya Indonesia yang dipercayai
negara terlibat dalam gerakan 'rahasia globalisasi' atau pakatan Barat yang
mempunyai agenda tertentu, sudah pasti berdiam diri tentang apa yang mereka
kesan pada radar mereka, dakwa portal itu," tulis Utusan Malaysia, seperti
disitat oleh Okezone, Selasa (18/3/2014).
Sebelumnya, Perdana Menteri Najib Razak memastikan
bahwa pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 berbelok arah
dengan disengaja. Razak pun mengakui bahwa sistem pemancar pesawat dan
komunikasi dinonaktifkan dengan sengaja.
Utusan pun mempertanyakan mengapa tidak ada pihak
yang melaporkan mengenai keberadaan MH370? Menurut mereka hal tersebut
dilakukan karena pasukan AS mematuhi standar operasional yang berlaku. Mereka
juga menuduh bahwa pihak AS menutup mata atas apa yang dilihat di radar.
Sementara Utusan menjelaskan paparan dari Cabal
Times terkait tindakan AS yang tidak memberitahukan keberadaan MH370. Hal
tersebut terkait karena MH370 membawa sejumlah besar rakyat China dan AS ingin
merusak hubungan Malaysia dengan China.
Utusan Malaysia beberapa kali menunjukkan sikap
tidak bersahabat dengan Indonesia. Media ini sebelumnya mempublikasikan
editorial yang menyebut mantan Presiden Habibie sebagai pengkhianat.
Sedangkan proses pencarian dari MH370 oleh
Pemerintah Malaysia dianggap berlangsung lamban. Bahkan Pemerintah Malaysia
sendiri yang memberikan kesan menutupi informasi yang ada.
Pengamat penerbangan Australia, Geoffrey Thomas,
mengatakan, pihak Malaysia tidak memberikan keterangan jelas mengenai pemancar
pesawat yang dinonaktifkan secara sengaja.
Bagi Thomas, telatnya Pemerintah Malaysia
mengumumkan informasi tersebut sangat tidak bisa diterima. Menurutnya, bila
informasi itu langsung dikeluarkan, bisa membuat regu pencari mencari di lokasi
yang tepat tanpa harus membuang waktu dan tenaga melakukan pencarian di Laut
China Selatan.
editor :rudi wahyudi
sumber :okezone.com
Advertisement